Mesjid Agung Garut
Mesjid Agung Garut Saksi Bisu Sejarah Garut
– Seperti juga Mesjid Agung yang berdiri di Ibu Kota Kabupaten lain, Mesjid
Agung Garut pun kerap menjadi tempat transit bagi para pendatang dalam negeri
untuk shalat dan beristirahat sejenak. Pilihan mereka tidak keliru. Terlebih di
area halaman masjid dan sekitar alun-alun Garut terdapat sejumlah pedagang
makanan yang bisa kita pilih untuk mengisi perut setelah lelah menempuh
perjalanan.
Mesjid Agung Garut menempati lahan seluas 4.480 m2,
terletak di Jl. Ahamd Yani Garut sebelah utara Alun-alun Garut. Masjid ini
menjadi sentral kegiatan keagamaan (Islam), dan menjadi Masjid utama di
Kabupaten Garut.
Berbicara mengenai Masjid Agung Garut sebenarnya tidak
bisa dilepaskan dari tapak-tapak sejarah kota maupun Kabupaten Garut itu
sendiri. Menurut catatan sejarah, pada tanggal 15 September 1813 pertama kali
dibangun sarana dan prasarana ibukota yaitu pendopo, kantor asistén residen,
mesjid, penjara, dan alun-alun. Tetapi jika melihat nisan kuburan yang terletak
di samping mesjid agung, mesjid ini kiranya dibangun pada tahun 1809 atau
bahkan sebelumnya. Jika dilihat dari catatan sejarah, Mesjid Agung Garut
termasuk Mesjid tertua di bumi Priangan.
Mesjid Agung Garut yang nampak sekarang tidak sama
dengan mesjid Agung pada awal abad 19. Perubahan yang mencolok terletak pada
bentuk kubah. Masjid Agung Garut pada masa itu menganut konsep tajuk tumpang
tiga atau lebih dikenal dengan atap “nyungcung.” Mengalami beberapa kali
renovasi, dan renovasi terakhir secara menyeluruh dilakkukan pada tanggal 10
November 1994 dan diselesakan pada tanggal 25 Agustus tahun 1998.
Semoga saja keberadaan salah satu saksi bisu sejarah
kota Garut ini tetap terjaga, tidak seperti halnya mesjid Agung lain yang tidak
bisa tampil ke depan sebagai icon pusat kota karena sudah dikepung oleh Mal dan
gedung perkantoran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar